Sabtu, 01 Desember 2012

Sehat dengan Akhlaq Mulia


Tak bisa dipungkiri bahwa sejak jaman dulu kesehatan adalah suatu hal yang paling utama dan paling dicari oleh manusia. Karena dengan tubuh yang sehat maka aktivitas sehari-hari akan terasa nyaman. Hidup juga akan terasa lebih tenang. Lain halnya bila tubuh kita terserang penyakit maka aktivitas sehari-hari akan terganggu dan luapan emosional akan lebih mudah muncul sehingga kita akan lebih mudah marah, mudah jengkel dan membuat hidup semakin tidak nyaman.

Menurut penelitian terkini dari negara-negara maju ditemukan bahwa penyakit-penyakit fisik yang ada sekarang ini 53% penyebabnya adalah berasal dari factor psikis atau kejiwaan yang berawal dari pola berpikir dan bertindak kita sehari-hari. Bisa berawal dari tekanan atau banyaknya pekerjaan dikantor, problematika rumah tangga, lingkungan dan lain sebagainya yang akhirnya tanpa disadari akan memacu kerja otak dan emosional seseorang secara berlebihan dan akhirnya muncul berbagai penyakit yang menderanya. Kemudian diikuti oleh faktor-faktor lain yaitu 18% dari faktor keturunan, 19% faktor lingkungan, 10% pelayanan kesehatan.

Menurut Islam semua musibah atau bencana yang mendera manusia adalah disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri, baik itu berupa penyakit, kecelakaan, kehilangan, bencana alam, bahkan hingga kematian. Hal ini sudah sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nissa, 4 : 79 yang berbunyi:
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Alloh, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri…………….”

 Jelaslah sekarang bagi kita bahwa menurut Islam bukan hanya 56% tapi hampir 100% penyakit itu awalnya dari perbuatan kita sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai hubungan suami dengan isteri dan anak, isteri dengan suami dan anak, anak dengan orangtua. Di mana sering terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan emosi masing-masing pihak muncul kepermukaan.

Misal suami pulang terlambat ke rumah karena sedang banyak perkerjaan, isteri bukannya bertanya dengan baik kenapa suaminya pulang terlambat malah berpikir dan menuduh suaminya macam-macam.
Demikian juga bila suami merasa kurang dilayani dengan baik oleh isteri bukannya memberitahu dan membimbing dengan baik malah langsung marah-marah dan berkata kasar. Anak juga demikian bila mempunyai keinginan minta dibelikan sesuatu akan memaksa tanpa melihat kondisi orang tua sehingga orangtua akan kelabakan mencarikan dana untuk menuruti keinginan anak.

Itu hanya masalah rumah tangga saja, belum lagi nanti masalah di lingkungan tempat tinggal kita, lingkungan pekerjaan, di mana akan banyak masalah yang menyebabkan emosi kita mudah terpancing dan muncul kepermukaan. Dan hal itu sudah jamak kita dengar dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang dipandang wajar, padahal mengumbar emosi sebenarnya adalah suatu hal yang dilarang oleh Alloh Ta’ala. Tapi tanpa kita sadari hal yang dilarang oleh Alloh Ta’ala itulah yang sering menghiasi keseharian kita.

Disatu sisi kita berusaha agar rajin sholat, rajin mengaji, menjalankan puasa wajib maupun sunnah, berqurban, berzakat atau mungkin berhaji dengan hanya berharap pahala dari Sang Khaliq tapi tanpa kita sadari pula disisi lain dengan kita mengumbar hawa nafsu (baca: emosi) hanya akan menyebabkan kita akan semakin jauh dari jalan Alloh Ta’ala.

Sebenarnya itulah yang menyebabkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberikan peringatan kepada kita (missal penyakit) agar kita mau kembali ke jalan yang benar, jalan yang dirahmati dan diridhoi Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Dan ini sesuai dengan firman Alloh QS. Yunus, 10 : 57 yang berbunyi:

”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Robbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”

Beriman disini maksudnya agar kita mau mengimani ayat-ayat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yaitu Al-Qur’an. Mengimani berarti percaya, percaya berarti mau mengerti dan memahami lalu melaksanakan apa-apa yang tertulis di Al-Qur’an, sehingga dengan demikian insyaallah Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan berkenan melimpahkan rahmatNya, memberi kesembuhan atas penyakit yang diderita dan menjauhkan kita dari segala marabahaya, amin.

Selama ini jika kita sakit banyak hal yang kita usahakan agar bisa sembuh seperti pergi ke dokter, minum obat, minum jamu, pijat, pergi ke tabib atau bahkan kerokan. Itu semua adalah hal yang wajar, itu adalah bentuk ikhtiar kita dalam rangka mencari kesembuhan. Bahkan pengobatan yang telah lama ada di dunia seperti meminum madu pun adalah termasuk ikhtiar dan madu adalah merupakan salah satu obat yang memang disebut Alloh Ta’ala bias menyembuhkan penyakit seperti yang tersebut dalam QS. An-Nahl , 16 : 69 yang berbunyi:

“…………..Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Robb) bagi orang-orang yang memikirkan ”

Semua yang kita lakukan seperti yang tersebut di atas adalah bentuk ikhtiar kita dalam mencari kesembuhan tapi ada satu bentuk ikhtar yang sering kita lupakan. Kita sering lupa berikhtiar untuk segera kembali pada jalanNya, bersegera memohon ampunan atas dosa-dosa kita dan memohon agar diberi kesembuhan.

Sebenarnya penekanan Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah kepada perbaikan akhlak kita sebagai umat manusia, hamba Alloh yang diharapkan ketakwaannya setiap hari, setiap waktu terus bertambah dan bertambah sehingga bisa dimasukkan ke dalam golongan hamba hamba Alloh yang muttaqien, amien.

Akhlak disini adalah perilaku kita sehari-hari, perilaku seorang muslim yang seharusnya mencerminkan semangat rahmatan lil ‘alamin. Selalu membawa kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman dimana saja dan buat siapa saja. Perilaku yang tidak menyimpang dan sesuai dengan ayat-ayat Alloh Ta’ala.

Contoh perilaku yang menyimpang dari ajaran yang sering kita lakukan tanpa kita sadari adalah keseharian kita dalam bertindak yang mungkin mudah marah atau jengkel bila ada suatu masalah, mudah putus asa, ghibah, merasa pendapat kita yang paling benar, tidak mau mendengarkan nasehat orang lain dan lain sebagainya.

Dimana bila perilaku itu kita lakukan terus menerus dalam kehidupan kita sehari-hari, walaupun awalnya merupakan dosa kecil tapi bila kita lakukan setiap hari dan sudah bertahun-tahun lamanya maka akan menjadi dosa besar, dimana dari perilaku kita yang kurang terpuji (baca : aklak yang kurang baik) akan menjadikan Alloh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan peringatan kepada kita berupa penyakit.

 Contoh kasus penyakit dengan perilaku:
    -   Pusing sebelah kiri : cenderung sering suudzon
    -   Batuk : sering berbicara dengan nada yang tinggi dan mengebu
    -   Sesak nafas/Asma : sering menahan marah.
    -   Telinga berdenging/vertigo/tuli : tidak mau mendengar nasehat orang lain
    -   Kanker hati : cenderung mempunya sifat yang sangat kaku

Semoga ini bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua dan menjadikan suatu semangat bagi kita semua untuk berbenah diri kearah yang lebih baik, lebih sujud kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, amien.

Sabtu, 29 September 2012

Unduh Ebook Motivasi


Di bawah ini kami sajikan link ebook tentang motivasi yang dapat anda unduh. Ebook ini kami kumpulkan dari beberapa sumber, sebagian ada yang berekstensi exe (digibook) dan sebagian lagi berformat pdf dan chm. Insya Alloh buku ini akan dapat memberikan bekal motivasi kepada anda, terutama bagi anda yang ingin atau kini tengah terjun di dunia bisnis. Nama-nama seperti Mario Teguh, Ippho Santosa, Tung Desem Waringin, Napoleon Hill sudah tidak asing lagi bagi kalangan pebisnis di negeri kita. Maklum mereka dikenal sebagai motivator handal yang sukses menginspirasi banyak orang. Nah, sebagian buku yang tersaji di bawah merupakan karya mereka. Terakhir, sebagai penyempurna, motivasi saja tidaklah cukup. Anda perlu mengetahui kunci apa saja yang dapat memudahkan rezeki anda mengalir. Sebab rezeki merupakan pemberian Alloh, maka anda perlu mengetahui upaya apa saja yang akan membuat rezeki anda diberkahi. Untuk itu anda perlu membaca buku karya Dr Fadhl Ilahi Kunci-kunci Rezeki. Selamat membaca.

7 keajaiban rezeki bisa diunduh di sini atau di sini  
23 kiat hidup bahagia chm unduh di sini
24 ilmu para milyader unduh di sini
50 cara cerdas memanfaatkan waktu ambil di sini
Kumpulan artikel motivasi dan pengembangan diri silahkan unduh di sini
Kata-kata inspiratif Mario Teguh yang mau silahkan unduh di sini
Menjadi kaya lahir batin unduh di sini
Spiritual Capital silahkan diambil di sini atau di sini
Sukses bebas finansial silahkan ambil di sini
The Intelligent Investor silahkan unduh di sini atau di sini
Kumpulan esei inspiratif unduh di sini
Berfikir benar berfikir positif unduh di sini
Berfikir dan menjadi kaya (Think and Grow Rich) unduh disini
Kumpulan syair penggugah jiwa  unduh di sini
Dari tidak bisa menjadi bisa silahkan diunduh di sini
Kunci-Kunci Rezeki bisa diambil di sini

Rabu, 26 September 2012

Penyebab Sakit Karena Kita Sendiri


Sehat itu mahal harganya, apabila tubuh kita ini sehat maka kehidupan kita disadari atau tidak insya Alloh senantiasa merasa tenang, senang, lapang dan beraktifitas dengan maksimal. Akan tetapi sebaliknya bila tubuh kita tidak sehat dapat dipastikan kegiatan akan terhambat, tidak bersemangat, mudah sekali emosi atau tersinggung sehingga hari-hari akan kita lalui dengan suram.

Seperti yang kita tahu khususnya sebagai muslim kita sering mendengar ungkapkan yang diambil dari Al Qur’an maupun hadits nabi bahwa “Al-Qur’an adalah penyembuh segala penyakit” dan “Tidak akan berubah nasib suatu kaum apabila kaum itu tidak mau merubahnya”.

Berbagai cara digali, dikelola dan diklaim berasal dari Al-Qur’an untuk mengupayakan kesembuhan penyakit. Mulai dari membaca satu atau beberapa ayat hingga sekian puluh, ratus bahkan ribuan kali; menuliskan ayat di atas selembar kertas lalu dibakar, abunya dimasukkan kedalam air dan diminum; hingga doa-doa khusus yang dibaca agar penyakit bisa berpindah ke tubuh hewan.

Belum lagi yang berikhtiar harus ke --maaf-- dukun, melakukan ritual-ritual khusus mohon kesembuhan, pergi kedokter mulai dari dokter umum hingga yang sudah bergelar professor, meminum obat-obatan hingga operasi sampai keluar negeri dengan biaya yang selangit. Pertanyaannya adalah apakah semua itu benar? Apakah semua itu pasti berhasil?

Wallohu alam pada kenyataannya banyak yang berakhir di ritual-ritual sesat atau berakhir di meja operasi, naudzubillahi min dzalik

Semua adalah ikhtiar, semua adalah usaha agar kita menjadi sembuh dan sehat, asal tidak bertentangan dengan ajaran agama insya Alloh hal itu sah-sah saja. Tapi sebenarnya tahukah kita bahwa segala penyakit itu datangnya dari diri kita? Bukan berasal virus, kuman bakteri, nyamuk, mutasi sel dan sebagainya. Memang ketika kita sakit ketika diteliti ada yang namanya virus, kuman, bakteri yang merajalela didalam tubuh kita tapi itu bukanlah sebab itu hanya akibat !!

Ya… semua yang diklaim sebagai sebab sakit sebetulnya adalah akibat dari perbuatan kita sendiri, tingkahlaku kita sehari-hari yang kurang terpuji di hadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Di mana perilaku yang kurang terpuji tersebut (baca: akhlak yang kurang baik) menjadikan malaikat Atid terus mencatat dan mencatat serta melaporkannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dimana sudah berjalan bertahun-tahun bahkan mungkin juga sudah berbelas bahkan berpuluh tahun sehingga akhirnya Allah menurunkan suatu musibah berupa penyakit sebagai pengingat kita umatNya agar segera kembali kejalanNya. Hal ini mungkin luput dari perhatian kita semua, tapi hal itu terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah berabad-abad lalu diturunkan, dan sudah dijamin keabsahannya dan kebenarannya serta tak terbantahkan hingga akhir jaman bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang menjamin.

Coba kita renungkan ayat-ayat berikut, mari kita baca satu-persatu dengan pelan, teliti dan arif. “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah. “ (QS: As-Syuura 42 :30-31)

Nah…sudah jelas di sini bahwa apapun musibah itu yang menimpa kita adalah awalnya karena perbuatan kita sendiri, karena kesalahan-kesalahan kita sendiri, karena dosa-dosa kita sendiri, astaghfirulloh...
Apakah memang benar seperti itu hanya karena dosa dan kesalahan kita saja dan bukan seperti apa yang sudah kita yakini selama ini bahwa penyakit datangnya dari virus, kuman bakteri, pemanasan global, lapizan ozon dan sederet alasan ilmiah lain???? Jawabannya adalah benar!!!

Mengapa terlihat sederhana sekali?? Mengapa hanya karena dosa dan kesalahan kita lalu tiba-tiba kita bisa menderita suatu penyakit bahkan hingga yang parah sekalipun?? Sebenarnya tidak sesederhana itu. Pada ayat di atas Alloh sudah menerangkan bahwa dosa dan kesalahan kita banyak sekali yang diampuni olehNya. Karena kita sendiripun tidak akan sadar bahkan mungkin tidak bisa menghitung dosa kita setiap harinya. Dosa dan kesalahan itu kita kerjakan terus menerus dari hari kehari, bulan ke bulan bahkan hingga berpuluh tahun, barulah Alloh akan menurunkan suatu musibah dalam hal ini penyakit semata-mata karena sebagai bentuk kasih sayang-Nya. Dengan hukuman, sebagai peringatan, sebagai sentilan, sebagai jeweran bagi kita agar segera sadar bahwa kita memang banyak salah dan dosa agar kita segera mau kembali ke jalan Alloh (… dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah). Atau itu sebagai sarana penggugur dosa, yang jika dihadapi dengan sabar, kita akan menghadap Alloh bak seorang bayi yang baru lahir. 

Sudah jelas disini disebutkan kata-kata “pelindung dan penolong’ berarti kalau kita mau selamat dari musibah, kalau kita mau sembuh dari penyakit maka kita harus kembali kepada pelindung dan penolong kita yaitu Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Hal ini juga akan diperjelas lagi oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala melalui firmanNya yang lain yang berbunyi: “Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. “ (QS: An-Nissa  4 :111)

Semoga ini bisa menjadi bahan renungan buat kita semua dan kami khususnya dan bisa bermanfaat bagi diri kita pribadi dan orang lain (bila kita mau menyampaikannya), juga bagi keluarga kita.  Semoga dengan sekelumit bahasan ini bisa membantu kita semua agar bersegera kembali, bersegera meminta ampunan dan perlindungan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Dan jika ada kebenaran yang tertuang di artikel ini semata-mata itu hanyalah karena Rahmat Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan jika ada kesalahan yang tertuang semata-mata dikarenakan kekhilafan kami sebagai manusia yang penuh salah dan dosa.